1.
Pengertian
stroke merupakan salah satu
manifestasi neurologi yang umum yang timbul secara mendadak sebagai akibat
adanya gangguan suplai darah ke otak
2.
Pathofisiologi
Otak mendapat suplai darah secara konstan dari
jantung untuk mendukung metabolisme cerebral. Otak sangat sensitive terhadap
kekurangan oksigen oleh karena aktivitas otak selalu berlangsung. Otak tidak
memiliki pembuluh darah kolateral. Serta otak tidak dapat menyimpan oksigen dan
glukosa jika otak tidak mendapat suplai darah yang cukup akan menyebabkan
kerusakan jaringan. Hipoxia akan menyebabkan iskemi. Iskemi lebih dari 15 menit
menyebabkan defisit neurology permanen sedangkan kurang dari 15 menit
menyebabkan defisit sementara.
Gangguan auran darah otak yang mengakibatkan
stroke dapat disebabkan oleh penyempitan atau tertutupnya salah satu pembuluh
darah ke otak yang terjadi karena adanya : Trombosis Cerebral, Emboli Cerebral
dan Perdarahan Intracerebral
3.
Data fokus
pengkajian
a) Wawancara
1)
Identitas penderita
2)
Anamnese riwayat penyakit : sekarang massa lalu dan riwayat keluarga
3)
Kebiasaan pola hidup sehari-hari
b) Pemeriksaan fisik
1) Ada satu atau tidak kehilangan kesadaran
2) Kelumpuhan kaki atau tangan
3) TTV, eliminasi, nutrisi dan cairan
4) Nyeri kepala
c) Pemeriksaan diagnostik
1) Pemeriksaan darah lengkap HG, L, HT.
2) LED
3) Lumbal pungsi
4) CT Scan otak
5) Angigrafi
6) ECG
4.
Analisa data
Melakukan interpretasi data senjang dengan tinjauan
patofisiologi
Data
|
Interpretasi
|
Masalah
|
Kelompok data senjang yang menunjang rumusan masalah.
Dikelompokan dalam data subjektif dan objektif
|
Interpretasi data senjang secara ilmiah/ fathofisiologi
untuk setiap kelompok data senjang sehingga memunculkan masalah
|
Rumusan masalah keperawatan
|
5.
Diagnosa yang mungkin muncul
1) Perubahan perfusi jaringan serebral
berhubungan dengan interupsi aliran darah, gangguan oklusif, hemoragi,
vasospasme serebral, edema serebral.
2) Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan
kerusakan fungsi neurologis.
3) Kerusakan komunikasi verbal berhubungan dengan efek
kerusakan pada hemisfer bahasa atau wicara (kiri atau kanan)
4) Kurang perawatan diri berhubungan dengan gangguan
mobilitas fisik dan gangguan proses kognitif.
5) Gangguan harga diri berhubungan dengan biofisik,
psikososial, perseptual kognitif.
6) Perubahan persepsi sensori berhubugnan dengan stres
psikologis (penyempitan lapang perseptual yang disebabkan oleh ansietas)
7) Resiko tinggi terhadap cidera yang berhubungan
dengan defisit lapang pandang motorik atau persepsi.
8) Kurang pengetahuan mengenai kondisi dan pengobatan
berhubungan dengan kurang informasi, keterbatasan kognitif, kurang mengingat,
tidak mengenal sumber dan informasi.
6.
Perencanaan
a) Tujuan
1) Fungsi
2) Klien dapat melakukan aktifitas fisik
3) Klien dapat berkomunikasi
4) Klien dapat merawat diri
5) Tidak terjadi gangguan harga diri
6) Klien tidak mengalami ansietas
7) Menghindari terjadinya cedera
8) Klien mengerti tentang kondisi penyakitnya
b) Tindakan
1.
Perubahan perfusi jaringan
serebral berhubungan dengan interupsi aliran darah,
gangguan oklusif, hemoragi, vasospasme serebral, edema serebral.
1.
Intervensi :
1.
Pantau atau catat status
neurologis sesering mungkin dan bandingkan dengan keadaan normalnya atau
standar.
2.
Pantau tanda-tanda vital.
3.
Catat perubahan data
penglihatan seperti adanya kebutaan, gangguan lapang pandang atau ke dalam
persepsi.
4.
Kaji fungsi yang lebih
tinggi, seperti fungsi bicara.
5.
Letakkan kepala dengan
posisi agak ditinggikan dan dalam posisi anatomis (netral).
6.
Pertahankan keadaan tirah
baring, ciptakan lingkungan yang tenang, batasi pengunjung atau aktivitas
pasien sesuai indikasi.
7.
Cegah terjadinya mengejan
saat terjadinya defekasi dan pernafasan yang memaksa (batuk terus menerus).
8.
Kolaborasi dalam pembarian
oksigen dan obat sesuai indikasi
2.
Kerusakan mobilitas fisik
berhubungan dengan kerusakan fungsi neurologis.
1.
Intervensi :
1.
Kaji kemampuan fungsional
dan beratnya kelainan.
2.
Pertahankan kesejajaran
tubuh (gunakan papan tempat tidur, matras udara atau papan baku sesuai indikasi.
3.
Balikkan dan ubah posisi
tiap 2 jam.
4.
Tinggikan ekstremitas yang
sakit dengan bantal.
5.
Lakukan latihan rentang
gerak aktif atau pasif untuk semua ekstremitas setiap 2 jam sampai 4 jam.
6.
Berikan dorongan tangan,
jari-jari dan latihan kaki.
7.
Bantu pasien dengan
menggunakan alat penyokong sesuai indikasi.
8.
Berikan dorongan kepada
pasien untuk melakukan aktivitas kebutuhan sehari-hari.
9.
Mulai ambulasi progresif
sesuai pesanan bantu untuk duduk dalam posisi seimbang mulai dari prosedur
pindah dari tempat tidur ke kursi untuk mencapai keseimbangan.
10. Konsulkan
dengan dokter dan bagian terapi
3.
Kerusakan komunikasi verbal
berhubungan dengan efek kerusakan pada hemisfer bahasa atau wicara (kiri atau
kanan)
1.
Intervensi :
1.
Bedakan antara gangguan
bahasa dan gangguan wicara.
2.
Kolaborasikan dengan
praktis bicara untuk mengevaluasi pasien dan merancang rencana.
3.
Ciptakan suatu atmosfir
penerimaan dan privasi.
4.
Buat semua upaya untuk
memahami komunikasi pasien, mendengar dengan penuh perhatian, ulangi pesan
pasien kembali pada pasien untuk memastikan pengertian, abaikan ketidaktepatan
penggunaan kata, jangan memperbaiki kesalahan, jangan pura-pura mengerti bila
tidak mengerti, minta pasien untuk mengulang.
5.
Ajarkan pasien tehnik untuk
memperbaiki wicara, instruksikan bicara lambat dan dalam kalimat pendek pada
awalnya, tanyakan pertanyaan yang dapat dijawabnya ya atau tidak.
6.
Gunakan strategi untuk
memperbaiki pemahaman pasien, dapatkan pengetahuan pasien sebelum bicara
padanya, panggil dengan menyebutkan nama pasien, lakukan pola bicara yang
konsisten, gunakan sentuhan dan perilaku untuk berkomunikasi dengan tenang
4.
Kurang perawatan diri
berhubungan dengan gangguan mobilitas fisik dan gangguan proses kognitif.
1.
Intervensi :
1.
Kaji derajat ketidakmampuan
dalam melakukan aktivitas perawatan diri (mandi, makan, toile training).
2.
Lakukan perawatan kulit
selama 4-5 jam, gunakan loiton yang mengandung minyak, inspeksi bagian di atas
tulang yang menonjol setiap hari untuk mengetahui adanya kerusakan.
3.
Berikan hygiene fisik total,
sesuai indikasi, sisi rambut setiap hari, kerams setiap minggu sesuai indikasi.
4.
Lakukan oral hygiene setiap
4-8 jam, sikat gigi, bersihkan membran mukosa dengan pembilas mulut, jaga agar
kuku tetap terpotong rapi dan bersih.
5.
Kaji dan pantau status
nutrisi.
6.
Perbanyak masukan cairan
sampai 2000 ml/hari kecuali terhadap kontra indikasi.
7.
Pastikan eliminasi yang
teratur.
8.
Berikan pelunak feses enema
sesuai pesanan
5.
Gangguan harga diri
berhubungan dengan biofisik, psikososial, perseptual kognitif.
1.
Intervensi:
1.
Kaji luasnya gangguan
persepsi dan hubungkan dengan derajat ketidakmampuan.
2.
Identifikasi arti dari
kehilangan atau disfungsi perubahan pada pasien.
3.
Anjurkan kepada pasien
untuk mengeskpresikan perasaannya termasuk rasa bermusuhan dan perasaan marah.
4.
Catat apakah pasien
menunjukkan daerah yang sakit atau pasien mengingkari daerah tersebut dan
mengatakan hal tersebut telah mati.
5.
Akui pernyataan perasaa
pasien tentang pengingkaran terhadap tubuh, tetap pada kenyataan bahwa pasien
masih dapat menggunakan bagian tubuhnya yang sakit.
6.
Tekankan keberhasilan yang
kecil sekalipun baik mengenai penyembuhan fungsi tubuh atau kemandirian pasien.
7.
Bantu dan dorong kebiasaan
berpakaian dan berdandan yang baik.
8.
Dorong orang terdekat agar
memberi kesempatan kepada pasien melakukan sebanyak mungkin untuk dirinya
sendiri.
9.
Beri dukungan terhadap
usaha setiap peningkatan minat atau partisipasi pasien dalam kegiatan
rehabilitasi.
10. Berikan
penguat terhadap penggunaan alat-alat adaptif.
11. Kolaborasi
: rujuk pada evaluasi neuropsikologis dan konseling sesuai kebutuhan.
6.
Perubahan persepsi sensori
berhubugnan dengan stres psikologis (penyempitan lapang perseptual yang
disebabkan oleh ansietas)
1.
Intervensi :
1.
Evaluasi terhadap adanya
gangguan penglihatan. Catat adanya penurunan lapang pandang, perubahan
ketajaman persepsi, adanya diplobia.
2.
Dekati pasien dari daerah
penglihatan yang normal, biarkan lampu menyala, letakkan benda dalam jangkauan
lapang penglihatan yang normal, tutup mata yang sakit jika perlu.
3.
Ciptakan lingkungan yang
sederhana, pindahkan perabot yang membahayakan.
4.
Kaji kesadaran sensorik,
seperti membedakan panas atau dingin, tajam atau tumpul, posisi bagian tubuh
atau otot, rasa persendian.
5.
Berikan stimulus terhadap
rasa atau sentuhan
6.
Lindungi pasien dari suhu
yang berlebihan
7.
Anjurkan pasien untuk
mengamati kakinya bila perlu dan menyadari posisi bagian tubuh tertentu.
8.
Observasi respon perilaku
pasien seperti rasa permusuhan, menangis, efek tidak sesuai, agitasi,
halusinasi.
9.
Hilangkan kebisingan atau
stimulasi eksternal yang berlebihan sesuai kebutuhan.
10. Bicara
dengan tenang, perlahan dengan menggunakan kalimat yang pendek, pertahankan
kontak mata
7.
Resiko tinggi terhadap
cidera yang berhubungan dengan defisit lapang
pandang motorik atau persepsi.
1.
Intervensi :
1.
Lakukan tindakan yang
mengurangi bahaya lingkungan : orientasi pasien dengan lingkungan sekitarnya,
instruksikan pasien untuk menggunakan bel pemanggil untuk meminta bantuan,
pertahankan tempat tidur dan posisi rendah dengan atau semua bagian pengaman tempat
tidur terpasang.
2.
Kaji suhu air mandi dan
bantalan pemanas sebelum digunakan dengan menggunakan termometer bila ada.
3.
Kaji ekstremitas setiap
hari terhadai cidera yang tidak terdeteksi.
4.
Pertahankan kaki tetap
hangat dan kering serta kulit dilemaskan dengan lotion
5.
Konsul dengan ahli terapi
dengan pelatihan postur.
6.
Ajarkan pasien dengan
keluarga untuk memaksimalkan keamanan di rumah
8.
Kurang pengetahuan mengenai
kondisi dan pengobatan berhubungan dengan kurang
informasi, keterbatasan kognitif, kurang mengingat, tidak mengenal sumber dan
informasi.
1.
Intervensi :
1.
Diskusikan keadaan
patologis yang khusus dan kekuatan pada pasien.
2.
Diskusikan rencana untuk
memenuhi perawatan diri.
3.
Identifikasi faktor resiko
(seperti hipertensi, merokok, aterosklerosis, dan lain-lain) dan perubahan pola
hidup yang penting.
4.
Identifikasi tanda dan
gejala yang memerlukan kontrol secara menerus
4 komentar:
Bosan tidak tahu mau mengerjakan apa pada saat santai, ayo segera uji keberuntungan kalian
hanya di D*EW*A*P*K / pin bb D87604A1
dengan hanya minimal deposit 10.000 kalian bisa memenangkan uang jutaan rupiah
dapatkan juga bonus rollingan 0.3% dan refferal 10% :)
ingin mendapatkan uang banyak dengan cara cepat ayo segera bergabung dengan kami di f4n5p0k3r
Promo Fans**poker saat ini :
- Bonus Freechips 5.000 - 10.000 setiap hari (1 hari dibagikan 1 kali) hanya dengan minimal deposit 50.000 dan minimal deposit 100.000 ke atas
- Bonus Cashback 0.5% dibagikan Setiap Senin
- Bonus Referal 20% Seumur Hidup dibagikan Setiap Kamis
Ayo di tunggu apa lagi Segera bergabung ya, di tunggu lo ^.^
hy guys ingin nmendapatkan uang jutaan rupiah gak ^^
ayo segera bergabung dengan saya di AJOQQ.CLUB
disini hanya dengan minimal deposit 15.000 kalian semua bisa menang jutaan rupiah lo
ayo tunggu apa lagi kami tunggu ya pendaftarannya ^^
mari coba keberuntungannya bersama kami hanya dengan
deposit minimal 20.000 bisa menangkan uang jutaan rupiah
ditunggu apalagi, segera bergabung bersama kami di IONQQ".COM
Posting Komentar