Selasa, 07 Januari 2014

Pengkajian Sietem Pengelihatan


Tujuan :
Untuk mengetahui keadaan sistem penglihatan klien berada pada keadaan normal atau mengalami sesuatu gangguan.

Alat yang dibutuhkan :
Ruangan yang cukup terang
Snellen Chart
Kacamata khusus (Untuk pemeriksaan mata)
Penlight/senter

Prosedur :
Persiapan
NO
Persiapan
Hasil
1
Klien
Klien dalam keadaan tenang
Klien dapat duduk atau berdiri
2.
Ruangan
Ruangan harus cukup terang
3.
Alat
Snellen chart Huruf
Snellen Chart huruf (E)


Penlight/senter

Snellen chart berada pada jarak 6 M dari klien. Snellen Chart huruf (E) digunakan untuk klien yang buta huruf.

Penlight harus menyala

Kerja:
Lakukan pengkajian tentang Riwayat klien
1. Kaji riwayat gejala optalmik yang dirasakan klien. 
Gejala optalmik yang mungkin dirasakan klien berhubungan dengan gangguan system penglihatan adalah fotofobia, nyeri kepala, pusing, nyeri kepala, nyeri okuler / daerah dahi, mata gatal, mata sering berair dan adanya floater.

2. Kaji kelainan atau gangguan pada mata yang pernah dialami oleh klien 
Pada klien anak, gangguan yang paling sering dirasakan biasanya terjadi penurunan fungsi penglihatan, adanya katarak congenital dan pada dewasa atau lansia biasanya keluhan berhubungan dengan adanya : Katarak (kekeruhan lensa), gloukoma, atau penurunan fungsi penglihatan sampai kebutaan. 

3. Kaji riwayat penyakit yang pernah dialami klien yang berhubungan dengan system penglihatan.
Tanyakan pada klien tentang penyakit yang pernah dialami klien seperti Diabetes, Hipertensi, Trauma mata serta pembedahan pada mata.

4. Kaji perubahan dalam fungsi pelihatan yang dialami oleh klien.
Tanyakan apakah klien mengalami penurunan ketajaman penglihatan,penurunan lapang pandang atau gangguan dalam penglihatan warna.

Pemeriksaan mata dan ketajaman penglihatan.
No
Tindakkan
Kemungkinan Hasil / penyebab
1
Amati keadaan mata klien
Mata klien akan terlihat bersih, dan simetris.
2
Lihat keadaan sclera
Sklera berwana putih.
Jika warna sclera berwarna kuning, mungkin disebabkan oleh adanya gangguan pada hepar atau kandung empedu.
Jika berwarna kemerahan mungkin disebabkan oleh iritasi ringan pada mata.
3
Lihat keadaan konjungtiva
Konjungtiva normal berwarna pink/merah muda.
Jika pucat mungkin klien mengalami anemia dan jika kemerahan merupakan tanda adanya peradangan.


4
Pemeriksaan pupil.
Arahkan sinar (Penlight) kearah pupil secara cepat.
Pupil normal 2-3 mm. Jika terkena sinar akan mengalami kontriksi pupil. Jika terjadi dilatasi pupil,kaji kemungkinan klien berada pada keadaan hypoksia.
Pemeriksaan harus dilakukan diruangan yang cukup terang.
5
Pasang Snellen Chart.
Snellen Chart dipasang 6M didepan Klien.


6
Mintalah klien untuk membaca huruf yang ada pada Snellen Chart
Bila klien mengalami kesulitan : Lanjutkan ke pemeriksaan selanjutnya.
Klien dapat menyebutkan huruf yang ditunjuk.
Jika tidak : klien menglami penurunan ketajaman penglihatan.
7
Lakukan uji Snellen Chart dengan bantuan Kaca mata.
Jika mengalami kesulitan : Lanjutkan ke pemeriksaan selanjutnya

Dengan menggunakan bantuan kaca mata penglihatan klien akan lebih baik.

8
Lakukan pemeriksaan visus dengan menggunakan jari-jari pemeriksa diletakkan pada jarak : ± 30 cm dari wajah klien.
Jika masih mengalami kesulitan lakukan dengan pemeriksaan selanjutnya

Klien dapat menghitung jari tangan yang ada didepannya.
Interpretasi : Visus klien : 1/60

Jika tidak bias dengan menghitung jari maka hanya dengan lambaian tangan.
Interpretasi :
Visus klien : 1/300
     9
Lakukan dengan memberikan sinar pada mata klien.
Jika tidak dapat mengenali cahaya maka klien dinyatakan buta.
Pada klien dengan pemberian cahaya baru dapat membedakan terang gelap maka visus klien ; 1/~.

Jika tidak dapat membedakan terang gelap mata klien dinyatakan buta.

    10
Lakukan uji lapang pandang.
Klien dalam posisi duduk atau berdiri.
-Pemeriksa berdiri disamping klien.
- Gerakkan obyek atau tangan pemeriksa dari belakang ke depan sampai obyek terlihat oleh klien. Catat kemampuan klien melihat benda.
-Lakukan hal tersebut dari kanan, kiri, atas kepala.
Untuk menghindari klien melihat langsung obyek yang akan digunakan.
-Untuk mengetahui luas lapang pandang klien.
Normalnya : ± 120 derajat.
11
Pergerakkan ekstra okuler
-Klien berada pada posisi duduk / berdiri.
-Letakkan objek ± 60 cm didepan klien.
-Posisi kepala klien menghadap tegak ke pemeriksa dan pandangan klien tertuju pada 1 titik/obyek.
Bola mata klien akan dapat mengikuti pergerakkan obyek yang dilakukan secara baik.
Jika tidak mungkin pasien mengalami kelainan atau gangguan pada otot mata.
12
-Gerakkan obyek yang akan diperiksa ke kanan, kiri, atas, bawah dan miring baik ke kanan atau kekiri. (Segala arah) dengan berpusat pada 1 titik focus ditengah.






Terminasi
1.       Sampaikan hasil pemeriksaan pada klien.
2.       Catat hasilpemeriksaan pada status klien.
3.       Catat nama pemeriksa dan tanggal pemeriksaan.


4 komentar:

Dave Thames mengatakan...

Bosan tidak tahu mau mengerjakan apa pada saat santai, ayo segera uji keberuntungan kalian
hanya di D*EW*A*P*K / pin bb D87604A1
dengan hanya minimal deposit 10.000 kalian bisa memenangkan uang jutaan rupiah
dapatkan juga bonus rollingan 0.3% dan refferal 10% :)

Rai Vinsmoke mengatakan...

ingin mendapatkan uang banyak dengan cara cepat ayo segera bergabung dengan kami di f4n5p0k3r
Promo Fans**poker saat ini :
- Bonus Freechips 5.000 - 10.000 setiap hari (1 hari dibagikan 1 kali) hanya dengan minimal deposit 50.000 dan minimal deposit 100.000 ke atas
- Bonus Cashback 0.5% dibagikan Setiap Senin
- Bonus Referal 20% Seumur Hidup dibagikan Setiap Kamis
Ayo di tunggu apa lagi Segera bergabung ya, di tunggu lo ^.^

veronica lim mengatakan...

hy guys ingin nmendapatkan uang jutaan rupiah gak ^^
ayo segera bergabung dengan saya di AJOQQ.CLUB
disini hanya dengan minimal deposit 15.000 kalian semua bisa menang jutaan rupiah lo
ayo tunggu apa lagi kami tunggu ya pendaftarannya ^^

veronica lim mengatakan...

mari coba keberuntungannya bersama kami hanya dengan
deposit minimal 20.000 bisa menangkan uang jutaan rupiah
ditunggu apalagi, segera bergabung bersama kami di IONQQ".COM